Banyak cara yang digunakan trader untuk menghindari tekanan di pasar forex agar tetap bisa bertahan. Yang paling populer diantaranya adalah mempertahankan posisi yang sedang untung dengan menerapkan teknik trailing stop, dan menutup posisi yang rugi sedini mungkin dengan menentukan stop loss.
Disamping cara tersebut, berikut ini ada beberapa tip yang perlu dipertimbangkan sebelum entry agar trader bisa bertahan lama:
1. Mempertahankan account demo
Disamping account real (live) yang telah dibuka dan digunakan untuk trading sehari-hari, Anda dianjurkan juga untuk tetap mempertahankan account demo. Lakukan juga pada account demo setiap kali Anda membuka posisi pada account real dengan kondisi stop loss dan target profit yang sama. Secara psikologis hal ini berguna untuk meredam tekanan akibat lebih fokus pada account real. Jika Anda sebelumnya telah terbiasa dengan volatilitas pasar dalam account demo, maka dengan tetap mempertahankan dan tetap trading di accout demo diharapkan bisa mengurangi pengaruh emosi Anda ketika trading di account real, terutama ketika posisi Anda sedang mengalami kerugian.2. Hanya trading pada saat likuiditas pasar sedang tinggi
Kecuali Anda punya rencana trading khusus, pada umumnya para trader menganjurkan agar entry pada saat likuiditas pasar sedang tinggi, biasanya pada saat overlap (pertemuan) sesi perdagangan pasar Asia, pasar London dan pasar New York, atau antara jam 08:00 GMT (jam 15:00 WIB) hingga jam 18:00 GMT (jam 01:00 WIB). Ini diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang arah trend pergerakan harga pasar, serta menghindari terjadinya slip-page atau loncatan harga akibat perubahan yang tiba-tiba terutama ketika pasar London baru buka saat pasar Asia sepi. Anda tentunya tidak ingin trading pada kondisi pasar yang lamban dan cenderung sideways seperti saat sesi pasar Asia dan akhir sesi pasar New York. Selain itu sebagian besar rilis data fundamental penting terjadi pada overlapping 3 sesi waktu perdagangan tersebut.3. Memilih mata uang yang sedang kuat vs mata uang yang sedang lemah
Ini adalah tip untuk memilih pasangan mata uang untuk trading. Seperti diketahui mata uang diperdagangkan dalam pasangan. Bergantung dari kondisi dan sentimen pasar yang sedang terjadi, sebuah mata uang bisa bergerak melemah atau menguat. Jika kita bisa memilih pasangan mata uang yang sedang kuat vs mata uang yang sedang lemah, maka kemungkinan pasangan tersebut untuk menguat akan cukup besar, demikian pula sebaliknya untuk pasangan mata uang yang sedang lemah vs yang sedang kuat, kemungkinan pasangan tersebut untuk melemah cukup besar.Sebagai contoh jika pasangan EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD dan NZD/USD sedang naik, dan pasangan USD/JPY, USD/CHF dan USD/CAD sedang turun, maka tentunya pada saat tersebut USD sedang melemah. Selanjutnya Anda periksa pasangan mata uang lainnya yang tidak terkait dengan USD, atau cross currency. Misalnya pada saat itu EUR/GP, EUR/CAD dan EUR/AUD sedang naik, maka berarti mata uang EUR sedang menguat. Pasangan yang terbaik untuk trading pada saat itu adalah EUR/USD, yang sedang menguat vs yang sedang melemah. Kemungkinan EUR/USD untuk naik akan cukup besar.
4. Selalu memotivasi diri untuk menghindari rasa bosan
Rasa bosan atau jenuh ketika trading bisa menekan emosi Anda hingga tidak fokus pada trading yang Anda lakukan, bahkan sering malas untuk melakukan analisa atau evaluasi guna persiapan trading berikutnya, yang bisa berujung pada keengganan Anda untuk melanjutkan aktivitas trading dan akhirnya account Anda terlantar. Untuk menghindari rasa bosan dan jenuh Anda bisa keluar sesaat dari pasar dan melakukan motivasi diri sesuai dengan tujuan Anda semula, apalagi jika Anda memang trading for living.Selain itu, jika memungkinkan Anda bisa bergabung dalam group trading atau membentuk sebuah group agar bisa sharing ide atau strategi trading ke para trader yang lain, atau melakukan analisa pasar bersama-sama.
0 comments:
Posting Komentar