Dalam dunia militer, nama Sun-Tzu tidaklah asing di telinga. Sun-Tzu dilahirkan di negara bagian China (saat ini provinsi Shantung, China) sekitar 551 SM dan wafat pada 479 SM
Sun-Tzu yang lahir di saat negara bagian China saling berperang itu dikenal sebagai seorang ahli strategi perang yang sangat lihai. Bahkan strategi perang ala Sun-Tzu dewasa ini diterapkan oleh para veteran trader di wall street dengan menggunakan filosofi perang ala sun-tzu dalam menghasilkan profit, baik dalam trading forex maupun komoditi.
Seni dalam trading
Dalam suatu chapter dari tulisan “the Art of War” terdapat suatu prinsip yang disorot dan diinterpretasikan oleh kalangan trader di Wall Street untuk digunakan sebagai prinsip vital dalam forex trading, index trading ataupun komoditas, seperti gold trading dan oil trading. Berikut adalah interpretasi strategi Sun Tzu yang diterapkan menjadi suatu prinsip trading.Bila diterjemahkan ke sisi seorang trader, Trader ialah seorang jendral, seorang komandan dari dana yang dia tradingkan. Sebagai seorang jendral, setiap trader bertanggung jawab dalam hal menentukan strategi trading untuk memahami dimana market forex sekarang ini (trend lines), kekuatan market forex sekarang ini (bull, bear atau sideways) dan kawasan medan perang tempat saya bertempur (sesi market Asia, London atau New York).
Untuk mendukung strategi trading yang digunakan, seorang trader harus terlebih dahulu mempersiapkan segala kebutuhan sebelum menyerang musuh (pair forex, Gold atau Oil), waktu dan tempat medan perang berdasarkan segala informasi (news kalender ekonomi atau isu-isu market yang beredar) dan interprestasi dari informasi tersebut. Persiapan perang ini termasuk didalamnya mengukur kekuatan gerakan musuh, volatilitas dan arah dari gerakan musuh (short term atau long term trend).
Seorang trader dapat membuat suatu strategi trading (buy atau sell, long term atau short term trading), dan margin trading dari dana yang digunakan (money management). Setelah semua data dan prediksi yang telah dibuat, trader menunggu pergerakan chart dari suatu pair untuk dapat menentukan titik open posisi yang tepat, misalnya buy/sell di saat sedang terjadi koreksi.
Ketika open posisi telah dibuat, trader akan mengamati perkembangan open posisi trading yang telah dibuat. Trader harus selalu siap untuk merubah arah open posisi trading atau melakukan cut loss berdasarkan perkembangan dan pergerakan chart trading yang sedang terjadi.
Seorang trader adalah pejuang kecil. Trader tidak memiliki jumlah dana yang besar untuk bisa melawan kekuatan market forex ataupun melawan institusi besar seperti Bank Central. Apa yang trader bisa lakukan adalah membaca gelagat yang “diberikan” oleh market forex itu sendiri, mengintepretasikannya dengan cepat dan mengimplementasikannya ke dalam posisi trading yang sedang berjalan berdasarkan disiplin money management dan strategi trading yang dipakai.
Kesimpulan
Kebijaksanaan yang tertuang dalam literatur tulisan Sun Tzu memberikan kita segala aspek strategi trading yang mencakup sisi psikologis trading dan money management yang trader butuhkan. Seperti salah satu ungkapan Sun Tzu :“Kenali musuhmu dan kenali diri sendiri, maka anda dapat memenangkan pertempuran tanpa berisiko kalah. Kenali bumi dan langit, maka kemenangan tersebut akan menjadi lengkap.”
Ungkapan tersebut tidak hanya cocok sebagai prinsip strategi perang melainkan juga dapat diaplikasikan sebagai prinsip strategi trading kita. Dimana kesuksesan suatu pertempuran bergantung kepada sejauh mana kita mengerti tingkah laku dan kebiasaan musuh, kekuatan psikologis serta kekuatan sumber daya yang kita miliki. Semuanya dirangkum menjadi satu “The Art of Trading” yang vital dan menjadi pedoman trading bagi semua trader dalam meraih profit.
0 comments:
Posting Komentar