Jika anda mengamati pergerakan chart, anda akan merasakan bahwa pergerakan harga pairs dalam forex trading selalu berfluktuasi dalam tempo yang relatif singkat.
Sifat pergerakan yang seperti ini memang membuat analisis teknikal dianggap mampu untuk membaca pola pergerakan harga yang telah terjadi, sekaligus juga memperkirakan pergerakan selanjutnya, karena dalam segala sesuatu yang terlihat acak (termasuk juga pergerakan chart), selalu terdapat pola-pola tertentu yang cenderung berulang. Bagaimanapun, history akan selalu berulang, demikian pula dalam pergerakan harga pairs dalam forex trading.
Kondisi seperti di atas itulah yang menyebabkan banyak traders mengandalkan analisis teknikal dalam ber-trading. Tetapi, anda juga perlu ingat, bahwa semua indikator, pada dasarnya hanya memberikan “kemungkinan” tentang bagaimana perilaku market .
“Kemungkinan” yang diberikan oleh indikator andalan anda mungkin memang cenderung tinggi, tetapi bagaimanapun tidak ada kepastian 100% kan? Boleh dibilang, tidak pernah ada yang tahu pasti bagaimana kecenderungan perilaku market.
Mungkin kecuali kalo anda termasuk dalam big boys yang punya kekuatan besar untuk mempengaruhi market. Tapi kalo anda trader yang “biasa-biasa ajah”, gerakan market adalah satu hal yang “given” dan mau gak mau harus anda ikuti. Berhubungan kondisi market yang selalu berubah inilah, kalo anda ingin menjadi trader yang sukses, anda harus menggunakan beberapa indikator atau membuat strategi trading yang mendasarkan pada kombinasi beberapa indikator untuk bisa lebih akurat dalam “membaca” market.Mengapa harus beberapa indikator? Kok gak cukup hanya satu indikator andalan saja? Sebagaimana anda tahu, setiap indikator punya kelemahan masing-masing. Juga, masing-masing indikator biasanya akan memberikan sinyal terang untuk satu kondisi market tertentu dan memberikan cenderung false signal untuk kondisi market yang berbeda. Jadi, anda sebaiknya menyesuaikan indikator yang anda gunakan dengan kondisi market yang sedang berjalan.
Ok, saya akan langsung memberikan contoh kombinasi indikator untuk masing-masing kondisi market saja, supaya lebih jelas.Untuk market yang sedang sideways, saya biasa menggunakan kombinasi indikator SMA200, W%R dan parabolic SAR di time frame 15m. Tentunya saya hanya memasang TP yang relatif rendah, hanya sekitar 10-30 pips, tergantung range sideways yang terjadi.
Sedangkan jika market sedang cenderung trending, saya biasa menggunakan fibonacci retracement, ditambah trend line di time frame 4H dengan TP yang relatif lebih tinggi. Biasanya saya menggunakan patokan level-level fibonacci sebagai TP maupun SL. Kombinasi indikator yang saya sebutkan di atas hanyalah contoh Anda mungkin punya “ramuan” indikator sendiri yang lebih mantap. Saya hanya ingin menekankan, kenalilah sifat indikator (kombinasi indikator) yang anda pakai, supaya jangan sampai terjebak oleh false signal yang diberikan indikator tersebut karena kondisi market yang tidak lagi sesuai.
Mungkin anda berpikir, males banget kalo harus paham banyak indikator, cukup satu saja.Saya gak memaksakan anda untuk bener-bener ahli di segala kondisi market, gak ada paksaan untuk anda masuk di semua kondisi market. Kalau suatu saat anda merasa market sedang tidak menarik, misalnya karena sedang sideways sedangkan indikator andalan anda kurang bisa memberikan sinyal bagus saat kondisi market seperti itu, mending menyingkir aja dulu dari market. Cukup amati dan pantau saja dulu. Baru setelah anda merasa market kembali seru, dan system yang anda pakai kembali memberikan sinyal terang, silahkan kembali masuk market.
Happy trading
0 comments:
Posting Komentar